Ceritanya ...Curhat

Selamat siang ...
     Hari ini sengaja saya menulis sebuah cerita untuk disyukuri sendiri.Ceritanya begini, selama dua bulan atau hampir tiga bulan ini saya cuti dari segala aktivitas termasuk kegiatan sebagai pengajar. Saya mencutikan diri karena fisik saya yang tidak memungkinkan untuk melakukan bermacam-macam kegiatan. Jadi bersyukurlah bagi orang-orang yang diberikan nikmat sehat dari Allah ya. Saya mau menumpahkan kronologi lemahnya fisik saya dalam catatan harian ini.
      Pada pertengahan bulan Maret saya merasakan ada yang aneh pada menstruasi saya. Kemudian, saya memutuskan untuk periksa kandungan. Waktu itu, dokter mengatakan ada kemungkinan hamil, tapi masih harus observasi selama 2minggu untuk memastikan kehamilan tersebut. Dokter menyatakan bahwa kemungkinan saya mengalami BO (blighted ovum atau kehamilan kosong) karena janin tidak terdeteksi ketika USG. Namun, setelah observasi selama 12 hari ternyata janin itu berkembang, alhamdulillah saya tidak harus menjalani penguretan. Janin saya diprediksi berumur 10 minggu. Setelah mendapat kabar itu saya sangat bersyukur dan bahagia. Saat itu juga saya memutuskan untuk tetap bekerja karena semester reguler masih berjalan karena mendekati masa ujian. Bahkan, saya kembali sibuk bekerja untuk menjalankan tugas, sebagai perancang silabus dari perusahaan besar Korea :-)
      Akan tetapi, pada suatu hari tepatnya hari selasa bulan Maret, saya bangun pagi dan mendapati perdarahan yang cukup banyak keluar dari jalan lahir. Saya pun pingsan di kamar mandi dan dibawa ke UGD hari itu juga. Di UGD, ada banyak pertanyaan dari doktter, tapi saya pusing dan badan saya sakit semua.Dokter berkata ada kemungkinan keguguran, jadi saya harus bedrest selama 3 hari di RS. Hari itu saya sedih sekali, selain faktor psikologis yang merasa bersalah pada janin dan meninggalkan anak di rumah, saya juga mengalami kelelahan fisik karena muntah berlebihan. Namun, saya bertahan. 3hari di rs saya akhirnya pulang karena perdarahan berhasil dihentikan dan tidak mengalami keguguran. Janin dinyatakan sehat hanya ada kekurangan hormon untuk proses pembentukan sarang bayi. Diizinkan pulang ke rumah oleh dokter dan harus menjalani bedrest selama 1 bulan karena flek masih keluar dari jalan lahir. Selama bedrest, saya hanya tidur dan muntah. sehari kadang bisa lebih dari 7 kali muntah. begitu terus keadaannya sampai saya terus kontrol ke dokter setiap dua minggu.
      Pada bulan berikutnya, atau tepatnya kehamilan mendekati usia 3 bulan saya pindah ke obgyn lain. Di sini saya menanyakan mengapa saya mengalami perdarahan. Setelah di usg, ternyata bagian kiri di bawah rahim saya terdapat kista berdiameter 2,5 cm. Kata dokter itu lebih baik diabaikan saja karena kemungkinan penyebab kista ada dua. Kista karena hormon hamil dan kista yang memang tumbuh bukan karena hamil. Dokter banyak memberikan saya obat dan vitamin, tapi saya tidak bisa menelan semua itu hingga saya diberikan obat mual paling canggih, yaitu invomit. Masalahnya obat mual ini dibuat untuk pasien yang menjalani kemoterapi. Obat ini membantu saya mencerna makanan karena bila tidak minum obat ini tidak ada asupan makanan untuk saya dan janin. Begitulah hari-hari saya, tidur di kamar dan muntah.
     Tepatnya minggu lalu saat kehamilan berusia 15 minggu, saya mengalami muntah darah yang disertai lendir dan asam lambung sangat terasa di tenggorokan. Akhirnya, saya periksa ke internis tanpa melibatkan obgyn. Di dokter internis saya dinyatakan mengalami perlukaan pada lambung akibat muntah berlebihan sehingga asupan makan kurang dan hal ini menyebabkan maag kronis saya kambuh. Dokter internis saya tidak berani melakukan endoskopi. Dia hanya memberi obat minum, jika darahnya tidak berhenti dalam 3 hari, terpaksa saya dirawat kembali. Pulang nangis... hiiii... sedih. Setelah 3 hari menunggu, saya tidak menemukan darah lagi dalam muntah saya. semoga saya pulih sampai sedia kala amin.
     Di tengah beruntunnya masalah yang datang, saya mencoba berpikir positif dan mensyukuri apa yang terjadi. Walaupun berkali-kali nangis dan marah, saya harus memperjuangkan apa yang diberikan Allah untuk saya. Semoga di hari-hari esok, saya sudah bisa makan dan beraktivitas karena saya bossssaaaaan sekali tidak memiliki kegiatan apa pun. baiklah sampai di sini curhat saya. Terima kasih untuk perhatian teman2, saudara, keluarga, sahabat, tetangga, yang sering mengunjungi saya di rumah. semoga kebaikan Anda semua dibalas oleh Allah. Insya Allah, besok saya mau ke kampus sekadar mencoba beraktivitas. Doakan saya ya, semoga selalu diberi kekuatan. Amin.


Komentar