Pandangan Kaum Sosialkultural

Saya akan mencoba mengulas pandangan kaum ini dalam bahasa yang sederhana. Teman2, dalam pengajaran bahasa, kita mengenal beberapa ancangan yang mempengaruhi pandangan kita terhadap bahasa dan bagaimana cara mengajarkannya kepada pemelajar. Salah satu pandangan yang saya ikuti selama pengerjaan tesis (ehem...), adalah pandangan kaum interaksional atau konstruktivisme atau sosiokultural. Pandangan ini sudah melampaui pemikiran Bapak Chomsky yang percaya bahwa seseorang memperoleh bahasa karena mereka mempunyai alat pemerolehan bahasa sejak lahir. Alat itu akan berkembang dengan sendirinya sesuai dengan perkembangan seseorang. Maka muncullah Universal Grammar yang mencari mana grammar yang paling mudah dan paling susah dipelajari oleh seseorang. Tetapi, ancangan ini banyak mendapat protes dari kaum sosiokultural. Mereka berkata bahwa seseorang memproduksi bahasa bukan hanya dari dan untuk dirinya sendiri. Seseorang memproduksi bahasa karena ada keinginan untuk berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Oleh karena itu, munculah pandangan yang menyatakan bahwa interaksi adalah salah satu cara seseorang memperoleh bahasa. Seorang anak memproduksi bahasa bukan karena mengimitasi orang sekitarnya (behaviosrisme), bukan karena kemampuan dirinya sendiri, melainkan karena mereka dibantu oleh orang yang lebih kompeten dari mereka dalam berbahasa, misalnya orang tua, teman, pengasuh, dan orang-orang di sekitar mereka. Oleh karena itu, jika pemelajar asing mau belajar suatu bahasa, mereka membutuhkan guru, dosen, teman, atau orang-orang yang mau membantu mereka untuk belajar sehingga mereka mereka memperoleh bahasa keduanya. Nah, kepercayaan inilah yang saya anut belakangan ini. Bukannya saya tidak mempercayai adanya alat bahasa di tubuh kita, tetapi bahasa ini bisa muncul karena adanya orang-orang di sekitar kita. Makanya, kita disebut makhluk sosial... oke, teman cukup sekian dulu. Sebenarnya masih banyak hal yang perlu dibahas, tapi maaf ya saya sedang sibuk membuat ujian...hehehe...nanti pasti akan saya sambung lagi cerita ini...selamat berakhir pekan

Komentar