Tanya Jawab tentang Pengajaran Tata Bahasa BIPA

Assalamualaikum,

Para pembaca blog yang budiman, setelah live di webinar tentang berbagi tips  mengajar tata bahasa untuk para pengajar BIPA, teman-teman pengajar atau pegiat BIPA bisa menonton di kanal youtube tentang webinar saya 

semoga bisa berbagi ilmu sedikit kepada teman-teman https://youtu.be/2H3c0F_68Aw.

Apa yang akan saya tulis di sini berkaitan dengan pertanyaan2 yang muncul dari teman-teman pengajar tentang pengajaran Tata Bahasa. Saya coba sarikan dan jawab beberapa pertanyaan di sini ya.


T : pemelajar bipa saya lebih menguasai bahasa Banjar dibanding dgn bhs Indonesia
      krn mereka bergaul dgn memakai bahasa banjar.  gmn solusinya?"

J : Saya sadar betul, setelah mengajar BIPA selama 15 tahun, banyak sekali bahasa Ibu yang masuk
    ke dalam pengajaran BIPA. Namun, teman-teman harus ingat bahwa kita mengajarkan bahasa
    Indonesia standar. Oleh karena itu, ke manapun pemelajar BIPA 
Anda berjalan-jalan di
    seluruh Indonesia, dia akan aman dan dapat berkomunikasi karena menggunakan bahasa
    Indonesia yang standar. Bahasa yang hidup di Indonesia hampir 700 bahasa, jadi lebih aman 

    kita mengajarkan bahasa pemersatu bangsa kita, yaitu bahasa Indonesia. 

Secara pragmatik, penggunaan bahasa memang bergantung pada penutur dan situasinya, memang dibutuhkan
waktu lama untuk menguasai kemampuan komunikasi. Namun, dengan mengajar yang baik (sesuai kaidah)
dan benar (sesuai situasi), sudah lebih dari cukup. Andaikan mereka terpengaruh pada bahasa daerah asal,
tidak apa-apa, sadarkan saja bahwa itu berterima dalam bahasa lokal, tetapi mungkin penggunaannyatidak untuk
seluruh Indonesia.

T : Bagaimana mengajar BIPA dengan pemelajar yang mempunyai tipologi bahasa Ibu yang berbeda,
     misalnya dalam satu kelas, ada latar belakang bahasa ibunya mandarin, Jepang, Inggris, Jerman, dll?

J : Saran saya, ajarkanlah mereka langsung dalam bahasa Indonesia sehingga kita tidak kesulitan mencari
    kesamaan bahasa para pemelajar. Biarkan pemalajar beradaptasi dengan bunyi, ujaran, teks dalam bahasa 
    Indonesia. Apalagi jika pemelajar belajar langsung di Indonesia, motivasi untuk berkomunikasi dalam
    bahasa Indonesia sangat tinggi dalam diri mereka. Oleh karena itu, biasanya mereka terpaksa untuk 
    mencari sendiri kesamaan antara bahasa Indonesia dengan bahasa ibu mereka. 
    Misalnya bagaimana memperkenalkan diri dalam bahasa Indonesia, dimulai dengan salam, nama, pekerjaan,
    status, dll. Semua menggunakan bahasa Indonesia dan mereka berpikir keras dalam otaknya untuk 
    membandingkan sendiri dengan bahasanya. 

Namun, pengetahuan kita tentang bahasa pemelajar tidak dipungkiri membawa dampak positif bagi kita sebagai
pengajar. Hanya  perlu diingat, jangan biarkan mereka manja, buat atmosfir tinggi untuk menggunakan
bahasa Indonesia.

Sekian dari saya... masih banyak pertanyaan2 yang belum bisa saya jawab saat ini. Semoga di lain kesempatan
kita dapat mengobrol menulis dan berdiskusi. Silakan jika ada pertanyaan, tulis di kolom komentar ya.
Terima kasih.  

Wassalamualaikum

Komentar