Perbedaan Struktur meN-i dan meN-Reduplikasi

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal adanya stuktur meN-i dan meN-Reduplikasi. Struktur meN-i yang saya coba kemukakan hari ini adalah meN-i yang bermakna repetitif (pengulangan). Simaklah meN-i berikut ini. meN-i meN-i merupakan sebuah verba berobjek yang bermakna repetitif. Di dalam bahasa Indonesia, kita mengenal kata kerja memukul, mencubit, mencium, memotong, menggunting, melempar, dan lainnya. Jika kata kerja meN- ini diubah ke dalam meN-i, kata ini akan menjadi kata kerja memukuli, mencubiti, menciumi, memotongi, mengguntingi, dan melempari. Simaklah contoh berikut ini. 1. Karena marah, Pak Rano memukul meja itu dengan keras. 2. Bayi itu sangat lucu sehingga saya mencium dan mencubitnya. 3. Petugas salon itu memotong rambut Mia kemarin. Pada contoh kalimat di atas, bila ditambahkan imbuhan me-i, kalimat di atas menjadi 1a. Karena marah, Pak Rano memukuli papan tulis (* tak berterima) 2a. Bayi itu sangat lucu sehingga saya menciumi dan mencubitinya 3a. Petugas salon itu memotongi rambut Mia kemarin. (*tak berterima) Pada kalimat nomor 1,2, dan 3 kita dapat mengatakan bahwa memukul, mencium, mencubit, dan memotong adalah pekerjaan yang maknanya tindakan satu kali selesai. Jika dikontraskan pada kalimat 1a,2a,dan3a, kata memukuli, menciumi, mencubiti, dan memotongi, makna kalimat di atas berubah menjadi pekerjaan yang dilakukan berulang kali. Namun, pada kalimat 1a dan 3a, kita tidak bisa memproduksi kalimat tersebut. Mengapa? 1. Pada kalimat 1a, kata memukuli dalam bahasa Indonesia mempunyai makna kata yang lain. Kata memukuli berarti bahwa objek kalimat itu harus sampai babak belur atau mati. Jadi, kita tidak bisa memakai kata memukuli pada objek seperti dinding atau meja. Objek yang tepat adalah pencopet, istri, anak, dan lain-lain (objek insani). 2. Pada kalimat 3a, kata memotongi memang bermakna melakukan tindakan berulang, namun kita lihat objeknya. Kata rambut merupakan objek yang tidak bisa dihitung karena merupakan satu kesatuan yang utuh. Jadi, pada kalimat ini kita hanya cukup berkata Petugas salon itu memotong rambut Mia kemarin. Berbeda dengan arti Ibu memotongi sayur-sayuran. Kemudian, bagaimana perbedaannya dengan meN-Reduplikasi??? Reduplikasi bermakna kata berulang. Misalnya pada kata membaca-baca, memanjat-manjat, melempar-lempar, dan lain-lain. Makna pada kata ulang di atas adalah tindakan yang dilakukan lebih dari 1 kali. Lalu, apa bedanya dengan meN-i yang bermakna tindakan yang dilakukan berulang-ulang??? Simaklah contoh berikut ini. 1. Pak Rano memukuli istrinya hingga sekujur badan istrinya biru-biru. 1a. Pak Rano memukul-mukul papan tulis di kelas. 2. Saya melempari polisi dengan batu. 2a. Saya melempar-lempar topi saya. 3. Adik memotong-motong kertas warna itu. 3a. Adik memotongi kertas warna itu di TKnya. Pada kalimat 1 dan 1a, saya sudah menjelaskan di atas bahwa memukuli objeknya harus babak belur atau mati. Namun, bagaimana dengan kalimat kedua dan ketiga. Pada kalimat 2a dan 3a, makna melempari dan memotongi adalah melakukan tindakan terhadap suatu objek. fokus sasaran pada kalimat itu adalah subjek melakukan tindakan berkali-kali terhadap objek(targetnya). Sementara itu, pada kalimat 2 dan 3 melempar-lempar dan memotong-motong, fokus pada kalimat itu adalah tindakan si subjek. Tindakan si subjek didasarkan pada faktor emosi yang kuat. Saya melempar-lempar topi karena saya sedang senang atau tidak ada tujuan tertentu. Adik memotong-motong kertas juga bermakna karena adik ingin melakukannya atau adik tidak memiliki tujuan. Sementara untuk memotongi dan melempari, Objek dipentingkan sebagai target dan Subjek melakukannya berkali-kali kepada objek itu. Dengan demikian, meR memiliki ekspresi emosi bahasa pada diri subjek. Sementara itu, meN-i berfokus pada objek sebagai target. Semoga mengerti... Selamat mengajar...Silakan bertanya

Komentar