Kasus kecil tentang kesalahan struktur Kepemilikan (posesiva) dalam bahasa Indonesia oleh penutur asing

Ketika pertama belajar bahasa Indonesia, seorang pemelajar diajarkan bagaimana mengekspresikan benda-benda milik pribadinya atau orang lain. Misalnya, pemelajar mempunyai alat tulis dan kamus. Dengan demikian, struktur yang akan diajarkan adalah kamus + saya => kamus saya atau kamus + aku => kamusku pensil + saya => pensil saya atau pensil + aku => pensilku Begitulah pembentukan kepemilikan dalam bahasa Indonesia. Setelah mengajarkan struktur tersebut, muncullah struktur yang menyatakan kepemilikan benda atau sesuatu dari orang lain. Simak contoh berikut ini. Anak + Anda => Anak Anda atau Anak + kamu => Anakmu Anak + Dia => Anaknya, Anak + kami = Anak kami .... dan lain-lain. Biasanya pembentukan struktur kepemilikan seperti ini agak kacau bagi pemelajar berbahasa ibu bahasa Korea. Berdasarkan pengamatan saya, mereka selalu memproduksi kata seperti ini saya rumah : yang maksudnya adalah rumah saya. saya nama : maksudnya nama saya. Ada juga pemelajar yang kesulitan memakai klitika -nya dalam bahasa Indonesia. Pemelajar ini biasanya menambahkan nya pada setiap nomina orang, seperti ibunya, polisinya, anaknya, padahal si pemelajar ini tidak bermaksud menunjukkan pengacuan. Maksudnya, si pemelajar tidak bermaksud mengekspresikan nya sebagai kata ganti kepemilikan orang. Lihatlah kalimat berikut ini, Rani mempunyai seorang ibu. Ibunya bernama Ibu Tina. -nya pada kata yang bercetak miring ini mengacu pada kata ganti Rani. Oleh karena itu, Ibunya pada kalimat diatas bermakna ibu punya Rani. Kesalahan lain yang saya temukan adalah kesalahan baru pemelajar dari Inggris. Tadi pagi, saya mengajar komunikasi situasional. Pemelajar ini berasal dari Inggris. Dia selalu menulis seperti ini... Sebaiknya, Anda berangkat dari rumahmu... Jika saya jadi Anda, saya akan berdiskusi dengan pacarku Jika ditelusuri, kesalahan yang terjadi adalah pemakaian kata ganti yang tidak paralel. Seharusnya, dalam bahasa Indonesia ketika seseorang penutur jati menulis maka kalimat yang muncul adalah. Sebaiknya, Anda berangkat dari rumah Anda ... Jika saya jadi Anda, saya akan berdiskusi dengan pacar saya. Setelah saya pikir dan analisis, hal ini terjadi karena adanya interferensi antara bahasa ibu dan bahasa target yang sedang dipelajari, di kasus ini bahasa Indonesia. Pada kasus ini pemelajar bahasa ibu bahasa Inggris memiliki struktur begini Mita has a boy friend. Her boy friend.... (maaf kalau ada kesalahan dalam pemakaian bahasa Inggris :-P ) Pada kalimat ini, kepemilikan berganti dari Mita menjadi her. Dari kasus yang saya teliti, si pemelajar dari Inggris ini berpikir bahwa jika dia ingin memproduksi kata kepemilikan, dia harus mengganti saya menjadi ku, Anda menjadi mu. Begitu analisis singkat saya. Selamat menyadarkan pemelajar Anda dan jangan ragu untuk mengoreksinya.

Komentar