struktur me-i : membawahi dan membelakangi

Semester ini, saya ditugasi untuk mengajarkan tata bahasa BIPA 1 dan 2 di samping mata ajar penulisan ilmiah. Walaupun program pengajaran kami menitikberatkan pengajaran komunikatif, prinsip keakuratan berbahasa pemelajar masih menjadi penentu keberhasilan. Sekadar pengenalan, tata bahasa Indonesia mempunyai ciri tersendiri. Struktur Bahasa Indonesia sangat memperhatikan unsur pembentukan kata. pembentukan kata dapat memengaruhi struktur sebuah kalimat. Misalkan saja mereka harus dapat membedakan kapan mereka menggunakan struktur me-, me-kan, me-i, atau lainnya. Tidak seperti orang awam Indonesia yang memproduksi bahasa secara otomatis, pemelajar bahasa asing sangat miskin terhadap kepekaan diri terhadap struktur dan makannya dalam bahasa Indonesia. Mereka harus memiliki kontrol terhadap pemakaian suatu stuktur bahasa.
Tulisan saya kali ini akan membahas sedikit masalah tentang me-i. Seperti yang Anda ketahui, me-i memiliki berbagai kelompok makna. Berikut penjelasannya.
1. me-i digunakan untuk makna repetitif misalnya mencabuti, memukuli, memotongi, dan lain-lain.
2. me-i memiliki makna objek statis/ lokatif (sasaran)/ tidak bergerak. Misalnya, menuruni, melempari, menjatuhi, dan lain-lain.
3. me-i+ kata dasar nomina memiliki makna memberi sesuatu kepada objek, contohnya. menamai, menugasi, menyusui,menggarami, dll.
4. me-i bermakna bertindak sebagai/seperti mengepalai, mengetuai, mendalangi, dan lain-lain.
(untuk lebih jelasnya, silakan pelajari buku untaian bahasa terbitan BIPA UI)

Mempelajari me-i dengan cara seperti itu akan memudahkan pemelajar untuk mengetahui struktur yang benar sehingga mereka dapat memproduksinya dengan tepat dan akurat. Namun, dalam setiap bahasa pasti ada bentuk pengecualian. Hal ini terjadi pada pengecualian me-i yang belum ditetapkan dalam pengajaran bahasa Indonesia.
Misalkan saja
1. me-i dengan kata dasar posisi, seperti jauh, dekat, tengah, belakang, yang bermakna menjadi ~ dari objek; berada di ~ objek.
Misalnya pada kata menjauhi dan mendekati.
a. Kereta itu sudah mendekati stasiun. (Artinya, kereta menjadi dekat dari stasiun).
Yang menjadi masalah pertama adalah kata dasar bawah. Berikut penjelasannya.
pembentukan dari me-i + bawah adalah bawah. Sekarang kita buat contoh kata membawahi secara struktural yang bermakna subjek berada di bawah objek.
a. Menteri-menteri Indonesia membawahi Presiden SBY. (Kalimat ini adalah kalimat yang berterima secara struktural dan kamus, benar dan tepat).
NAMUN, kelaziman berbahasa yang digunakan oleh media selain pengajaran dan linguistik bahasa Indonesia adalah seperti ini

Presiden SBY membawahi 100 orang menteri..... Ini kesalahan pertama yang menyebabkan penutur asing dan penutur bahasa Indonesia menjadi kacau.

Jika ditarik garis lagi, kita contohkan kata belakang, pembentukannya adalah membelakangi. Kita lihat contoh kalimatnya...
Namiko membelakangi Min. Secara struktural makna ini adalah Nami berada di belakang Min.
NAMUN, kelaziman berbahasa menjadi berbeda kembali. Secara pemakaian di media maupun KAMUS, Nami ada di depan MIN...
Mengapa?... Saya juga tidak bisa menjelaskan mengapa hal seperti ini tidak mendapat perhatian dari linguis, media komunikasi, maupun media pengajaran bahasa, apa lagi pusat bahasa. Sementara itu, di kampus kami. Kami berprinsip pada bentuk yang benar dan memahami kesalahan di luar. Jadi, jangan pernah menyalahkan bahasa BIPA... KArena memang begitulah keadaan bahasa Indonesia.....
OKe teman, sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Komentar