kaum sosiokultural dalam pengajaran bahasa

melanjutkan cerita sebelumnya...
sebenarnya, pandangan ini muncul di dalam ilmu psikologi berkaitan dengan sosiokultural seorang aanak. Piaget dan vygotsky (walaupun ada banyak perbedaan antara mereka) percaya bahwa manusia memperoleh bahasa dari lingkungan sekitar mereka. Selain itu, manusia juga memperoleh bahasa ketika berinteraksi dengan kawan tutur yang lebih kompeten dari mereka. Hal inilah yang kemudian dibawa oleh Michael H. Long dalam pengajaran bahasa asing/kedua. Bapak Long mengatakan bahwa interaksi mempengaruhi perolehan bahasa seseorang. Dia telah mengeluarkan beberapa hipotesis. Hipotesis terbaru tahun 1997, ini hipotesis terbaru. Berbeda dengan hipotesisnya tahun 1983..., ia hanya berhenti pada pandangan bahwa interaksi dapat meningkatkan input yang dipahami oleh pemelajar. (ini pengembangan dari teori krashen, nanti saya akan mengulas di lain tulisan). Hipotesis terbarunya sudah pada tahap interaksi berpengaruh terhadap pemerolehan bahasa bagi pemelajar bahasa asing/kedua. Mulai dari tahun tersebutlah, ia diikuti oleh penganutnya untuk memperkuat hipotesisnya. Sampai saat ini pandangan ini terus didukung oleh bermacam2 penelitian dengan hasil yang menguatkan hipotesis ini. (termasuk saya...ehmmm)...lanjut di judul selanjutnya

Komentar