Hipotesis Michael H.Long

Hipotesis yang tak kalah penting selain interaksi adalah negative evidence (petunjuk negatif: hal-hal yang tidak berterima dalam bahasa yang sedang dipelajari). Selama ini, para pemelajar bahasa kedua/asing selalu diberikan input tentang aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa yang dipelajari. Namun, pemelajar tidak pernah atau jarang sekali diberikan input tentang apa yang tidak berterima dalam bahasa yang sedang dipelajari. Kita ambil contoh tentang pengajaran tata bahasa atau kosakata atau bla...bla...bla. Hampir semua program pengajaran mencekoki pemelajar dengan input yang positif (positive evidence). Negative evidence diabaikan
! Padahal di dalam bahasa pertama, anak kecil mudah sekali memperoleh negative evidence ini dari lingkungan mereka ketika mereka berbahasa. Jika kita lihat kepada pemerolehan bahasa anak,anak akan diberikan pengetahuan tentang bahasa yang tidak layak atau tidak baik untuk dipakai. Sementara itu, pemelajar dewasa jarang sekali mendapat negative evidence dari pengajar atau teman2 dengan berbagai alasan. Mungkin teman segan memberitahu bahwa dia salah berbahasa, atau mungkin teman berpikir tidak apa2 salah berbahasa yang penting pesannya sampai. atau ada alasan lain sehingga negative evidence itu tidak muncul...fffuh, jangan ya teman2. kasihan mereka, mereka perlu tahu semuanya. mereka mungkin malu atau tidak percaya diri karena salah ketika berbahasa. Oleh karena itu, berilah negative evidenve kepada mereka.... Lalu bagaimana wujud negative evidence dalam perkembangan bahasa, akan saya jelaskan di lain kesempatan...sudah subuh, saya mau tidur. dan pagi ini ada seminar di sahid. saya harus hadir pagi hari. oke... tunggu tulisan selanjutnya dari saya..

Komentar