Teman-teman, kemarin saya mengikuti seminar tentang bahasa di Hotel Sahid. Seminar ini berkaitan dengan stardardisasi bahasa asing yang ada di ASEAN. Negara-negara yang hadir di seminar itu berasal dari Thailand, Singapura, Malaysia, India, tetapi, Arab, China, Jepang, Inggris atau Eropa juga ikut serta. Di seminar itu, seorang profesor dari Jerman, Jurgen Quetz membentangkan CEFR (Common European Framework of Reference For Language) kepada kami. Sebenarnya, saya sudah mengenal istilah dan bacaan ini sejak tahun 2005an, tetapi kemarin dia menjelaskannya lebih dalam kepada kami. CEFR ini adalah kebijakan negara Eropa dalam menyeragamkan kemahiran berbahasa pemelajar bahasa asing/kedua di Eropa. Mereka membagi kompetensi pemelajar ke dalam 6 level, yaitu A1, A2, B1, B2, C1, dan C2. Si Profesor membentangkan cara mereka membuat kebijakan tersebut dan mencoba menjelaskannya sampai pada tahap penyeragaman tes bahasa di Eropa. Dia juga menjelaskan kelemahan-kelemahan framework ini. Selain itu, Profesor mengatakan bahwa mereka memilih, tentunya, bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar resmi di Eropa. ...Pokoknya, pembentangan framework ini keren abis karena framework ini diindikasikan dapat diterapkan di negara Asean. Kementerian Indonesia bekerjasama dengan ASEAN (SEAMEO QITEP) tertarik untuk mengadaptasi framework Eropa untuk digunakan di ASEAN. Sebab, Jepang telah menerapkan framework ini.
Di sisi lain, Indonesia itu sendiri merekomendasikan agar bahasa Indonesia menjadi bahasa standar di Asean. Sebab, bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling banyak dituturkan di ASEAN. Pun, bahasa Indonesia termasuk kelompok bahasa tertinggi yang digunakan di dunia. Oleh karena itu, kementerian Indonesia berpikir bahwa setiap bahasa Indonesia yang dituturkan di Malaysia, Singapura, Brunei, bla..bla dapat disejajarkan baik dalam kurikulum, silabus, materi ajar, bahkan sampai pada evaluasi, baik di Indonesia sendiri maupun di ASEAN. Bayangkan teman-teman... itu ladang penelitian yang besar kan untuk bahasa Indonesia! Kalian sebagai orang Indonesia sudah sepatutnya menyumbangkan apa yang Anda punya untuk memajukan bahasa Indonesia. Mulai dari negara sendiri, Asean, Asia, bahkan dunia. Saya pun baru melangkah, semua berproses...Sampai di sini dulu cerita dari saya... Semangat sebentar lagi bahasa Indonesia akan ulangtahun pada tanggal 28 Oktober. Jadi, tunggu apa lagi..ambil kertas, bacaan, pulpen, mulailah menulis tentang bahasa kita.
Di sisi lain, Indonesia itu sendiri merekomendasikan agar bahasa Indonesia menjadi bahasa standar di Asean. Sebab, bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling banyak dituturkan di ASEAN. Pun, bahasa Indonesia termasuk kelompok bahasa tertinggi yang digunakan di dunia. Oleh karena itu, kementerian Indonesia berpikir bahwa setiap bahasa Indonesia yang dituturkan di Malaysia, Singapura, Brunei, bla..bla dapat disejajarkan baik dalam kurikulum, silabus, materi ajar, bahkan sampai pada evaluasi, baik di Indonesia sendiri maupun di ASEAN. Bayangkan teman-teman... itu ladang penelitian yang besar kan untuk bahasa Indonesia! Kalian sebagai orang Indonesia sudah sepatutnya menyumbangkan apa yang Anda punya untuk memajukan bahasa Indonesia. Mulai dari negara sendiri, Asean, Asia, bahkan dunia. Saya pun baru melangkah, semua berproses...Sampai di sini dulu cerita dari saya... Semangat sebentar lagi bahasa Indonesia akan ulangtahun pada tanggal 28 Oktober. Jadi, tunggu apa lagi..ambil kertas, bacaan, pulpen, mulailah menulis tentang bahasa kita.
Komentar
Posting Komentar